Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) adalah bentuk khusus dari
3D-CRT, radioterapi 3 dimensi yang pengoperasiannya menggunakan komputer
canggih. Berbeda dengan radioterapi biasa, penggunaan IMRT dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien, karena tidak terlalu menyebabkan
xerostomia (mulut kering) pasca pengobatan. Teknik pengobatan
menggunakan IMRT memberikan dosis radiasi maksimal pada tumor dan dosis
radiasi seminimal mungkin pada jaringan normal yang berdekatan dengan
tumor.
Sebagai contoh pengobatan menggunakan IMRT, penelitian ini menggunakan
Surveillance Epidemiologi dan Hasil Akhir (SIER)-Medicare database
untuk membandingkan komplikasi gastrointestinal dan urin laki-laki 65
tahun atau lebih tua dengan kanker prostat dalam waktu dua tahun
pengobatan dengan IMRT atau 3D-CRT. Para peneliti secara khusus meneliti
efek samping gastrointestinal umum seperti peradangan pada lapisan
rektum (proctitis) dan perdarahan rektum, bersama dengan efek samping
kemih seperti peradangan jaringan kandung kemih (sistitis) dan darah
dalam urin (hematuria). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
menggunakan IMRT dapat mengurangi komplikasi gastrointestinal yang
terkait dengan radiasi, termasuk proctitis dan perdarahan dubur,
komplikasi kencing seperti sistitis dan hematuria.
Peranan Fisika Medis mengembangkan radioterapi :
IMRT adalah membuat sebuah konsep yang tadinya kita membuat perencanaan
berkas radiasi dari beberapa lapangan dan dapat dihitung distribusi
dosisnya dibalik menjadi kita menentukan telebih dahulu dosis target dan
organ at risk (OAR)-nya kemudian dihitung balik berapakah intensitas
radiasi yang harus diberikan pada masing-masing segmen target radiasi
yang dikenal dengan invers planning.
Akuratkah perhitungan yang dilakukan dengan komputer? Kita mempercayai
bahwa komputer dengan algoritmanya mengeksekusi perintah yang diberikan
adalah benar. Namun seperti halnya dalam sebuah pengadilan, vonis benar
atau salah haruslah adalah sebuah saksi atau bukti. Oleh karena itu,
bergunalah para fisikawan dan ilmuwan mendesain ionization chamber yang
dapat menunjukkan berapakah dosis radiasi yang dipancarkan oleh sumber
radiasi. Hasil pengukuran dengan instrumen IC dan alat pencacahnya
menjadi sebuah saksi dan bukti kebenaran sebuah ekseskusi program
komputer.
Dilihat dari semua di atas, peranan para fisikawan dan ilmuwan lain yang
mendedikasikan dirinya untuk membangun radioterapi yang aman sangat
besar. Aman dalam artian adalah membuat sebuah tatalaksana terapi dengan
radiasi dengan tingkat akurasi yang tinggi dan sebisa mungkin
menghidari dosis berlebih di jaringan normal dan jaringan/organ
beresiko. Para ilmuwan telah berusaha membuat sebuah perangkat, teknik,
dan perhitungan dosis yang akurat untuk mencapai tujuan aman.
Sumber:
http://www.babehedi.com/search/label/RADIOTERAPIhttp://www.babehedi.com/search/label/RADIOTERAPI
Selasa, 21 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar